Datangi Gedung DPRD Sikka, Forum Kota Tolak Kenaikan Tunjangan Anggota Dewan
SIKKA, iNews.id - Aktivis mahasiswa di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tergabung dalam Forum Kota (Forkot) menolak kenaikan tunjangan DPRD Sikka. Mereka mendatangi Gedung DPRD Sikka di Jalan Eltari, Kamis (26/11) dengan melakukan aksi damai yang nyaris ricuh.
Sebuah poster bertuliskan “Tolak Kenaikan Tunjangan DPRD Sikka” mewarnai aksi damai. Sempat terjadi aksi saling dorong antara aparat polisi dan mahasiswa di pintu masuk gedung DPRD Sikka. Rupanya para mahasiswa ini tak memiliki surat izin untuk aksi pada hari ini.
Seorang orator menyesalkan sikap politik DPRD Sikka yang meminta kenaikan tunjangan, di tengah masa pandemi Covid-19. Apalagi, seru dia, masih banyak kebutuhan masyarakat yang belum bisa dipenuhi.
Dia mencontohkan kasus warga Kecamatan Mapitara yand meninggal baru-baru ini, akibat buruknya infrastruktur jalan. Menurutnya DPRD Sikka harus lebih berpihak kepada kepentingan rakyat, bukan kepada kepentingan pribadi.
“Infrastruktur jalan di kabupaten ini masih butuh perhatian serius dan anggaran besar. Ironinya DPRD Sikka justeru perjuangkan tunjangan untuk diri mereka,” katanya saat berorasi.
Seorang orator lain mempertanyakan sarana dan fasilitas yang sudah disiapkan rakyat untuk 35 anggota DPRD Sikka. Bagi dia, sarana dan fasilitas sudah cukup, sehingga tidak perlu lagi menuntut kenaikan tunjangan.
Sementara ini Ketua Forkot Yanuarius Ralo tengah berkoordinasi dengan Ketua DPRD Sikka Donatus David, agar mereka diberi kesempatan beraudiens dengan 35 anggota DPRD Sikka.
"DPRD Sikka bersepakat menerima perwakilan Forkot sebanyak empat orang. Namun aktivis Forkot menolaknya. Mereka ingin audiens dilibatkan semuanya," ucap Donatus David.
Saat bertemu para anggota meminta agar para pendemo taat atas protokol kesehatan karena kita dalam masa Covid-19. Hingga saat ini pendemo masih berada di gedung DPRD Sikka. Jika tak ada titik temu, mahasiwa berencana duduki gedung DPRD Sikka.
Editor: Nani Suherni